Minggu, 21 Juni 2015

Experiencing Coincidence during Digital Music Listening

TUCK W LEONG, Newcastle University
FRANK VETERE and STEVE HOWARD, The University of Melbourne

Abstrak :

People have reported encountering coincidences when using particular technologies to interact with personal digital content. However, to date, there is a paucity of research to understand these experiences. This article applies McCarthy and Wright’s [2004; 2005] experiential framework to analyze these kinds of technologymediated coincidences. By focusing upon encounters of coincidence during people’s digitalmusic listening, we identified the elements at play, elucidated the properties of the individual elements, their inter-relationships, and an understanding of how coincidences can arise. We also reveal how, under particular conditions, such elements provide people with opportunities to encounter coincidence. This understanding of coincidence demonstrates how McCarthy and Wright’s [2004; 2005] framework can be usefully applied to an empirical investigation of user experience.

Pengkaji : Shellafuri Biru Mardika / G64120060

 Ulasan :

       Artikel ini mengkaji tentang bagaimana seseorang menemukan keadaan yang sesuai maupun tidak sesuai dengan keadaan. Penelitian menggunakan teknik McCarthy and Wright’s [2004; 2005] experiential framework. Teknik ini mempunyai tiga cakupan, dengan pendekatan ke semua orang (whole life), pengalaman orang (felt life), dan makna serta nilai-nilai (dialogical sensemaking).

        Pada era sekarang, Ipod sudah menjadi suatu kebutuhan primer dimana seseorang bisa mengekspresikan perasaan melalui musik yang didengar dari Ipod tersebut dengan mode shuffle. Shuffle sendiri dibagi menjadi dua yaitu shuffle yang dibatasi dan shuffle yang tidak dibatasi. Dalam shuffle yang tidak dibatasi memfokuskan musik berdasarkan konten tertentu, seperti genre, artis, dan sebagainya. Hal ini tentu dapat mempengaruhi tingkat ketidakpastian pendengar selama mendengarkan musik. 

Penelitian dilakukan pada 12 peserta peserta yang terdiri dari tujuh perempuan dan lima laki-laki dengan usia mulai dari 18 sampai 62 tahun dari Melbourne, Australia. Para peserta tersebut mendengarkan musik setiap hari, dan setiap peserta secara rutin mendengarkan  dalam mode shuffle , tetapi diantara mereka juga tidak harus menjadi “shuffler” dalam penelitian yang dilakukan. Ukuran music library peserta sekitar 2 GB sampai 63 GB.

Penelitian dimulai dengan mengambil pengalaman yang sempurna menggunakan buku harian, menangkap pengalaman ketika berpindah, mengambil data kontekstual dengan sticky label, aktivitas Ludic Dice-Led Listening dan melakukan wawancara terbuka. Buku harian digunakan sebagai petunjuk untuk menemukan suatu informasi yang nantinya akan dijadikan bahan dalam melakukan wawancara. Didalam buku harian ini peserta diminta untuk menulis tentang pengalaman mereka dalam penggunaan Ipod selama tujuh hari, selain berupa text, peserta juga dapat menambahkan dengan fhoto ataupun puisi.  Pengalaman yang bergerak didapatkan gambar, suara maupun video yang telah direkam oleh masing-masing peserta menggunakan kamera ponsel  dan perekam video. Sticky Label digunakan untuk menyempurnakan keterkaitan dinamis antara orang dan lingkungan yang akan diambil. Penangkapan informasi kontekstual, seperti suasana hati peserta dan keadaan emosional, aktivitas selama mendengarkan, lokasi, lingkungan umum, mode mendengarkan dan apakah mereka mendengarkan dari konten yang dibatasi (contextual data), aktivitas Ludic Dice-Led Listening bertujuan untuk meminta peserta agar merespon foto dan trek musik yang dipilih secara shuffle ketika membuat entri dalam diaries book untuk memperoleh sensemaking relasional dan dialogis, sedangkan untuk wawancara dilakuakan dua kali. Wawancara pertama, dilakukan pada awal penelitian bertujuan untuk membangun pemahaman individu dalam praktek listening , pengalaman masa lalu, nilai-nilai dsb. Wawancara kedua dilakukan satu minggu setelah diaries book selesai. Akan tetapi sebelum wawancara kedua ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan diaries book peserta sehingga bisa mengidentifikasi entri yang dapat menjadi bahan pertanyaan selama wawancara.  

Untuk datanya, peneliti mendapatkan dari buku harian yang telah diisi oleh peserta dan kemudian data tersebut dianalisis.  Setelah dilakukan analisis, peserta yang mengalami kebetulan hanya ketika mendengarkan dengan mode shuffle. Ada tiga tipe seseorang mengalami kebetulan yaitu tipe pertama yang menggunakan shuffle track menemukan peserta yang kognitif, penuh emosional, sesuai dengan harapan dan situasi dari pendengar. Misalnya, ketika seseorang sedang mempunyai masalah dengan sang kekasih, dan ketika orang tersebut mendengarkan musik dengan mode shuffle pada Ipod dengan bertujuan untuk  membantunya tidur, ternyata secara kebetulan terputar lagu yang liriknya sama dengan masalah yang sedang ia pikirkan.

Tipe kedua adalah ketika seseorang menyadari adanya kesamaan antara lagu yang sedang diputar dengan apa yang sedang terjadi. Misalnya, ketika seseorang sedang melakukan suatu aktivitas ganda pada komputernya, mendengarkan musik dengan mode shuffle sekaligus melakukan browsing dan secara tidak sengaja ia menemukan artikel lagu ‘Lez Zeppelin’, saat sedang membaca artikel tersebut ternyata lagu ‘Led Zeppelin’ secara kebetulan terputar pada komputernya.

Tipe ketiga adalah ketika seseorang sedang mengendarai mobil dan iapun mendengarkan musik dengan mode shuffle di Ipod, ia berharap lagu yang diinginkan terputar, tetapi dari lagu yang telah ia dengarkan lagu yang ia inginkan pun tidak terputar sehingga ia lebih fokus pada kemudinya.

Kesimpulan bahwa pengalaman kebetulan terjadi berdasarkan tanggapan visceral seperti tertawa keras, menyenangkan, percaya, kejutan, dan bertanya-tanya yang menimbulkan suatu kebingungan. Pengalaman kebetulan juga tergantung pada bagaimana kejadian yang dialami terhubung kongruen dengan situasi dan kondisi seseorang.

Jumat, 05 Juni 2015

Heuristic Evaluation

Heuristic Evaluation adalah suatu teknik untuk menganalisis sebuah masalah tentang antarmuka pada suatu produk. Teknik ini dikembangkan oleh Nielson. Teknik ini merupakan teknik yang dikembangkan oleh Nielsen.

Berikut 10 komponen dari Heuristic evaluation (HE)  :

1.            Visibility of system status
2.            Match between system and the real world
3.            User control and freedom
4.            Consistency and standards
5.            Error prevention
6.            Recognition rather than recall
7.            Flexibility and efficiency of use
8.            Aesthetic and minimalist design
9.            Help users recognize, diagnose, and recover from errors
10.          Help and documentation

Dari 10 komponen tersebut saya akan mencoba menganalisis 5 komponen dari suatu website bursa tanah abang (www.bursatanahabang.com)
1.     Error Prevention
2.     Visibility of System Status
3.     Consistency and Standars
4.     Match between System and The Real World
5.     Aesthetic and Minimalist Design

Referensi yang digunakan :
  1.      http://www.nngroup.com/articles/how-to-rate-the-severity-of-usability-problems/
  2.      http://www.nngroup.com/articles/ten-usability-heuristics/

Berikut artikel yang sudah saya komentari :
  1.     https://samad15.wordpress.com/2015/06/02/heuristic-evaluation-10/
  2.     https://samad15.wordpress.com/2015/06/02/heuristic-evaluation-8/
  3.     http://nisamutya.blogspot.com/2015/05/aestehic-and-minimalist-design.html?showComment=1433681717822#c8217560551410464406


Kamis, 04 Juni 2015

Error Prevention - bursatanahabang.com

Error Prevention merupakan suatu pencegahan adanya error yang dilakukan oleh pengguna pada suatu website.
Saya akan membahas error prevention pada website bursatanahabang.com, menurut saya pada web ini error prevention sangat kurang. Dimana terdapat kesalahan yang tidak sesuai pada aturan suatu input data.
1. Ketika mencoba memesan produk, kita harus mengisi sebuah form terlebih dahulu. Terdapat form telepon dan iseng saya mengisi dengan inputan huruf. Setelah di klik OK, ternyata inputan tersebut tidak menimbulkan suatu pesan error, dan langsung muncul kode barang yang telah dipesan oleh user.


Gambar 1. Menginput form telepon dengan inputan huruf

Gambar 2. Setelah mengklik tombol OK
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Ketika melakukan konfirmasi  pembayaran pada form no rekening, biasanya no rekening hanya memiliki inputan angka. Ketika saya menginputkan sebuah huruf ternyata tidak ada suatu peringatan tentang kesalahan penginputan. 

Gambar 3. Ketika dimasukkan inputan huruf.

Rekomendasi : Seharusnya pada suatu website harus disertakan suatu eror pada saat user melakukan suatu kesalahan. 

Severity Range : 1

Rabu, 03 Juni 2015

Visibilty of System Status – bursatanahabang.com

Visibility of System Status merupakan status sistem yang terlihat oleh user, yaitu dengan memberikan feedback terhadap user.

1. Saya akan mencoba menganalisa visibily of System Status pada bursatanahabang.com. Ketika kita hover menu pada header, warna menu berubah menjadi warna merah, hal ini tentu memberikan informasi kepada user. Akan tetapi ketika kita mengklik suatu menu , kemudian kursornya kita jauhkan dari menu, warnanya berubah kembali menjadi warna biru. Hal ini tentu akan menjadikan user bingung akan keberadaannya.

Gambar 1. Menu "Tentang Kami" ketika dihover

Gambar 2. Ketika masuk menu ‘Tanya Kami’ 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pada bagian sidebar (katagori produk), terdapat icon arrow yang dapat membuat bingung user, seolah-olah bagian itu akan ter-extend ketika diklik, padahal tidak.

Gambar 3. Menu Sidebar.

Rekomendasi : Untuk memberitahu dimana pengguna berada, maka harus dibedakan warna pada menu ketika sebelum diklik dan setelah diklik.

Saverity Ranking : 5

Consistency and Standards – bursatanahabang.com

Saya akan mencoba membahas Consistency and Standars pada bursatanahabang.com

1. Saya akan membahas tentang peletakkan menu yang tidak konsisten di header dan footer, dimana menu pada header menggunakan align right, sedangkan menu yang berada di footer menggunakan align center.  



Gambar 1. Menu Header 



Gambar 2. Menu Footer

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Jenis fontstyle pada bursatanahabang.com tidak konsinten, khususnya pada menu "Tanya Kami".


Gambar 3. Menu "Tanya Kami".


Rekomendasi : Sebaiknya dalam suatu web itu harus diperhatikan kekonsitensian dalam semua hal, agat terlihat lebih bagus dann rapi.



Severity Rating : 5


Match between System and The Real World – bursatanahabang.com

 Sebuah website yang baik akan mempunyai suatu komunikasi yang sesuai antara user dan sistem, hal ini bertujuan agar user dapat memahami setiap fungsi yang ada.

1. Pada bursa tanah abang, saya sendiri pada awalnya merasa kebingungan ketika akan melakukan pembelian suatu produk. 
Ketika saya mengklik tombol beli yang ada di sebelah kanan bawah dari gambar. Ternyata muncul suatu peringatan kalau kalau jumlah produk tidak boleh kosong. Disini tidak terdapat suatu keterangan untuk menambahkan jumlah produk yang akan dibeli. Saya mencoba untuk mengganti angka 0 yang disamping icon beli itu menjadi 1, tapi ternyata angka itu tidak bisa diedit. Dan ternyata setelah ditelusuri, angka 0 tersebut dapat berubah jika kita memilih warna dari produk , misalnya saya memilih produk warna biru, sehingga angka 0 tersebut otomatis berubah menjadi angka 1. Dan proses pembelian dapat dilakukan
Gambar 1.

Gambar 2. Muncul peringatan tentang jumlah produk

Gambar 3. 

Gambar 4.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pada bursatanahabang.com khususnya pada menu “Tanya Jawab” tidak jelas bagaimana caranya bertanya dan tidak ada tempat untuk meng-input pertanyaan.
Gambar 5. Menu tanya jawab pelanggan.

Gambar 6.  Menu tanya jawab pelanggan (2).

Rekomendasi : Ada baiknya ditambahkan suatu keterangan atau penjelasan dalam setiap fungsi yang ada.

Severity Rating : 3

Aesthetic and Minimalist Design – bursatanahabang.com


Website yang baik akan memiliki unsur desain yang minimalis dan berestetika.
Saya akan mencoba menganalisis desain dari bursa tanah abang, tampilan website ini sangat rancu, dimana terdapat iklan diberbagai sudut, hal ini tentu dapat membingungkan user tentang produk yang ditawarkan oleh website itu sendiri dengan produk yang ditawarkan oleh iklan.


Gambar 1.Letak Iklan yang berada diatas pada halaman utama website


Gambar 2. Letak iklan yang berada disebelah kanan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selain itu, pada bursatanahabang.com terdapat gambar-gambar bergerak yang dapat mengalihkan konsentrasi user.


Gambar 3. Gambar Berubah (1)


Gambar 4. Gambar Berubah (2)

Rekomendasi : Sebaiknya untuk suatu website jangan terlalu banyak memuat iklan, karena hal ini akan membuat user merasa kebingungan antara produk yang benar-benar ditawarkan oleh website sama produk iklan.

Severity Rating : 3